Belt conveyor merupakan salah satu komponen penting dalam proses industri, terutama dalam hal transportasi material. Sistem ini memfasilitasi pergerakan berbagai jenis material, mulai dari bahan mentah hingga produk jadi, dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Belt conveyor dapat digunakan untuk memindahkan barang ke lokasi yang diinginkan baik pada lantai yang sama maupun pada lokasi lain di dalam fasilitas. Dengan menggunakan belt conveyor, pekerjaan yang berat dalam menangani material menjadi lebih mudah, terutama dalam industri seperti gudang, distribusi, pengemasan, produksi, dan manufaktur.
Komponen Utama dan Fungsi Belt Conveyor
Sistem belt conveyor terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja secara sinergis untuk memastikan material dapat dipindahkan dengan efisien. Berikut adalah beberapa komponen penting dalam sistem belt conveyor:
1. Pulley
Pulley adalah komponen yang berfungsi untuk menarik belt conveyor. Dalam satu sistem conveyor, biasanya terdapat dua atau lebih pulley. Pulley utama disebut sebagai drive pulley, yang digerakkan oleh motor dan berfungsi untuk menarik belt. Selain itu, terdapat juga idler pulley yang memiliki beberapa fungsi penting, seperti mengubah arah transmisi beban, mengurangi kelonggaran belt, dan memungkinkan aksi kopling. Meskipun idler pulley tidak memiliki fungsi mekanis, keberadaannya sangat penting untuk memastikan belt conveyor tetap bergerak dengan lancar dan mengarahkan belt saat harus berbelok.
2. Sistem Belt
Belt adalah komponen yang terlihat dan berfungsi sebagai media untuk memindahkan beban dari satu titik ke titik lainnya. Belt dipasang melingkari dua atau lebih pulley dan membentuk loop tertutup yang berputar secara kontinu saat belt bergerak. Sistem ini memungkinkan material diangkut secara terus-menerus menuju tujuan yang diinginkan.
3. Unit Penggerak
Unit penggerak adalah komponen yang memungkinkan sistem belt conveyor bergerak. Unit ini terdiri dari komponen penyangga yang memastikan semua bagian conveyor bergerak dengan lancar. Baik saat conveyor bergerak maju maupun mundur, unit penggerak membuat gerakan yang diperlukan untuk sistem ini. Pada sistem belt conveyor otomatis, unit penggerak digerakkan oleh motor, sementara pada sistem manual, unit ini tidak menggunakan motor.
Setiap komponen di atas hadir dalam semua sistem belt conveyor, meskipun mungkin ada perbedaan dalam hal penempatan dan material yang digunakan tergantung pada desain conveyor yang berbeda.
Cara Kerja Sistem Belt Conveyor
Cara kerja belt conveyor cukup sederhana namun efisien. Belt conveyor membentuk loop tertutup di sekitar pulley, yang memungkinkan pergerakan kontinu dari sistem. Sistem ini umumnya menggunakan rotor untuk menggerakkan belt dan pulley. Adanya gesekan antara rotor dan belt memungkinkan belt tetap menempel dengan kuat pada rotor setiap saat. Pulley idler dan drive pulley dipertahankan dalam arah yang sama, baik searah jarum jam atau sebaliknya, untuk memastikan pergerakan belt yang halus dan efisien.
Conveyor standar, seperti yang digunakan di toko grosir atau di jalur pejalan kaki, biasanya memiliki desain lurus. Namun, dalam aplikasi yang membutuhkan conveyor untuk berbelok, digunakan rotor atau roda untuk memungkinkan belt mengikuti tikungan tanpa melintir.
Jenis-Jenis Belt Conveyor
Produsen sistem belt conveyor merancang dua jenis utama sistem ini, yaitu belt untuk penanganan material umum dan belt untuk penanganan material dalam jumlah besar.
1. Belt Penanganan Material Umum
Belt ini terdiri dari dua lapisan material. Lapisan luar dikenal sebagai cover, yang berfungsi untuk melindungi lapisan dalam yang disebut carcass. Struktur lapisan carcass ini menentukan kekuatan tarik dari belt conveyor. Carcass bekerja dengan menyerap gaya saat stres diterapkan pada belt. Semakin besar kekuatan tarik dari carcass, semakin efisien belt dalam memindahkan material yang membutuhkan kekuatan dorong yang lebih besar.
Desain carcass tergantung pada material yang digunakan pada belt. Misalnya, pada belt dengan tali baja, carcass terbuat dari kabel baja yang diatur secara seri dalam belt dan dilindungi oleh karet. Pada belt kain, carcass terdiri dari lapisan kain yang dilindungi oleh lapisan pelindung.
2. Belt Penanganan Material dalam Jumlah Besar
Industri yang menangani material dalam jumlah besar, seperti pabrik pengolahan, menggunakan sistem belt conveyor dengan belt penanganan material dalam jumlah besar. Belt ini biasanya terbuat dari karet, poliester, atau neoprene. Lapisan belt ini mirip dengan belt penanganan material umum, namun dengan ketebalan dan spesifikasi pelapisan yang berbeda, sesuai dengan material yang akan ditangani oleh conveyor.
Misalnya, pada industri seperti penggilingan dan pertambangan yang menangani material berat dalam jumlah besar, belt conveyor biasanya terbuat dari karet. Belt penanganan material dalam jumlah besar juga memiliki ketebalan dan spesifikasi pelapisan yang berbeda dibandingkan dengan belt untuk keperluan umum.
Kesimpulan
Sistem belt conveyor memberikan kemudahan, kecepatan, keamanan, dan efisiensi dalam transportasi material. Conveyor yang dirancang dengan baik dapat meringankan beban penanganan material di jalur produksi. Material yang terlalu berat untuk diangkat oleh manusia dapat diuntungkan dari penggunaan sistem conveyor. Penanganan manual dapat memakan waktu, merusak material, menyebabkan kelelahan fisik, dan bahkan cedera. Dengan mengotomatiskan pergerakan material, sistem conveyor dapat menghemat waktu dan sumber daya bagi bisnis.
Sistem belt conveyor sangat efektif untuk digunakan dalam proses yang membutuhkan pemindahan material antar lantai atau antar level dalam satu lantai. Sistem ini menyederhanakan dan mempercepat tugas memindahkan material ke atas atau ke bawah, sehingga menjadi solusi penting dalam berbagai industri.